Kamis 17 Sep 2015 17:15 WIB

PM Israel Dukung Penembak Jitu Atasi Pelempar Batu Palestina

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Demonstran Palestina melempar bom molotov ke militer Israel, Sabtu (1/8).
Foto: Reuters
Demonstran Palestina melempar bom molotov ke militer Israel, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencari langkah lebih keras untuk menghadapi pelempar batu Palestina, termasuk penggunaan penembak jitu. 

Seperti dilansir i24News, Rabu (16/9), Netanyahu mengadakan pertemuan darurat pada Selasa kemarin.

Ia bertemu dengan pejabat kunci pemerintahan dan keamanan. Mereka membahas ketegangan terbaru dan serangkaian kekerasan di Yerusalem, termasuk bentrokan di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Pembahasan juga meliputi insiden pelemparan batu yang menewaskan seorang supir Israel.

Dalam pertemuan itu, Netanyahu menyoroti kemungkinan penggunaan penembak jitu militer Israel yang dipersenjatai dengan senapan kaliber kecil Ruger 0,22 inci.

Namun, pemerintah belum mendapat lampu hijau penggunaan penembak jitu kepolisiaan dalam merespons pelempar batu. Pemerintah masih menunggu legalisasi dari Kejaksaan Agung.  

"Telah diputuskan untuk memperketat langkah-langah, termasuk modifikasi peraturan dan vonis minimum bagi para pelempar batu," kata Netanyahu.

Penggunaan penembak jitu di militer Israel sendiri masih terbatas. Mereka akan melancarkan serangan jika ada kasus membahayakan. Dalam sebagian besar kasus, tembakan pertama diarahkan ke kaki penyerang.

Untuk unit polisi di Yerusalem, peraturan hanya membolehkan penggunanan senjata untuk membubarkan kerumunan. Seperti misalnya, penggunaan granat gas air mata atau peluru karet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement