Kamis 17 Sep 2015 18:15 WIB

MSF: Menutup Perbatasan Buat Migran Bukan Solusi

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
 Keluarga imigran berjalan di perbatasan antara Serbia dan Kroasia dekat Kota Tovarnik, sebelah timur Kroasia, Rabu (16/9).
Foto: AP/Matthias Schrader
Keluarga imigran berjalan di perbatasan antara Serbia dan Kroasia dekat Kota Tovarnik, sebelah timur Kroasia, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, HORGOS -- Organisasi kemanusiaan medis internasional Medecins Sans Frontieres (MSF) atau Dokter Lintas Batas menambah tim medis di daerah perbatasan Serbia-Hungaria. Langkah ini diambil setelah perbatasan Hungaria ditutup hingga menyebabkan meningkatnya jumlah pengungsi terlantar di Serbia.

MSF mengatakan, telah memindahkan petugas dari kamp di Roszke, Hungaria yang kini kosong untuk membantu tim di Horgos, Serbia. Menurut MSF para pengungsi mulai menyeberang dari Serbia memasuki Kroasia. MSF pun telah mengirimkan tim untuk mengkaji situasi di perbatasan Serbia-Kroasia.

Melalui siaran pers yang diterima Republika, Kamis (17/9), tim MSF mengatakan sedang memonitor situasi para pengungsi di sepanjang perbatasan Serbia. Ini setelah bentrokan antara migran dan aparat Hungaria Rabu lalu.

Hungaria sebelumnya menutup perbatasan dengan Serbia. Sekitar 5.000 orang berkumpul di daerah tak bertuan yang diblokade oleh pagar Hungaria.  Ribuan pengungsi itu pun kini terlantar. Mereka terus mencari alternatif untuk mencapai Eropa karena tidak ada informasi yang disediakan polisi Hungaria.

Untuk membantu pengungsi, MSF membagikan tenda kepada para pengungsi dan berupaya untuk memastikan ada layanan medis 24 jam di perbatasan.

“Menutup perbatasan bukan solusi, hal ini hanya melempar permasalahan ke negara tetangga dan memaksa orang-orang untuk mengambil risiko lebih tinggi dan membuat perjalanan menjadi semakin sulit dan berdampak pada kesehatan mereka," ujar Koordinator Proyek MSF Ana de Lemos.

 

Selama konflik terus berlanjut di negara asal, kata dia, orang-orang akan terus mencari cara untuk mengungsi. Mereka akan terus mencari cara keluar, meskipun ada berbagai hambatan.

Kamp di Roszke, Hungaria, selama ini telah menjadi titik perbatasan bagi migran. Namun kamp ini dikosongkan otoritas akhir pekan lalu hingga hari Senin (14/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement