REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto membalas kritik terhadap cara Hungaria menangani bentrokan antara imigran dengan polisi antihuru-hara.
"Sungguh aneh dan mengejutkan bagaimana beberapa masyarakat politik internasional dan media massa internasional mengartikan kejadian kemarin," kata Szijjarto tanpa menyebut nama secara khusus, Kamis (17/9/).
Ia mengatakan dengan memihak imigran yang berunjuk rasa melempari polisi Hungaria dengan batu dalam bentrokan yang melukai 20 orang polisi, beberapa warga politik internasional yang terhormat hanya mendukung kekerasan.
"Semua orang ini akan bertanggung jawab jika kejadian tersebut berulang hari ini, besok atau lusa," katanya.
Szijjarto mengatakan kebijakan umum UE mengenai pengungsi telah gagal mengatasi krisis, dimana ratusan ribu orang yang menghindari kemiskinan, perang dan penganiayaan di Timur Tengah, Asia dan Afrika membanjiri benua itu.
"Kami mungkin melihat gelombang imigrasi berlarut-larut yang tidak berujung," kata Szijjarto.
Ia mengatakan UE harus membentuk pasukan bersama tanpa penundaan untuk menjaga perbatasan Yunani dimana Hungaria akan memberikan kontribusi nasional besar dalam bentuk polisi, dana dan tentara.
"Jatah harus diterapkan di sini karena masuk akal," katanya, dengan menambahkan Hongaria juga mengusulkan UE mengambil tanggung jawab pendanaan kamp pengungsi di Turki, Yordania, Lebanon dan Irak, serta membangun kamp-kamp baru di sana jika perlu.