REPUBLIKA.CO.ID, QUITO -- Presiden Kolombia Juan Manuel Santos dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dijadwalkan bertemu Senin pekan depan untuk membahas sengketa perbatasan negara.
"Itu berita bagus untuk Amerika Latin," kata Presiden Ekuador Rafael Correa dalam pidatonya, Rabu (16/9).
Pemimpin Ekuador dan Uruguay bekerja untuk menengahi sengketa perbatasan itu. Sengketa berawal pada 19 Agustus ketika Maduro memerintahkan penutupan sebagian dari perbatasan bersama kedua negara tersebut karena militer Venezuela diserang dalam gerakan penumpasan oleh paramiliter Kolombia.
Sejak saat itu, Maduro memerintahkan pengusiran sekitar 1.500 warga Kolombia yang tinggal di Venezuela. Sementara 18.500 warga lain lari.
Menteri Luar Negeri Kolombia Maria Angela Holguin bertemu dengan Menteri Luar Negeri Venezuela Delcy Rodriguez untuk membahas konflik pada Sabtu lalu di Quito, namun tidak menemui kesepakatan kapan presiden mereka akan bertemu.
Holguin mengatakan pada Rabu di Bogota, Santos dan Maduro akan bertemu bersama dengan rekan Correa dari Uruguay, Presiden Tabare Vazquez.
"Kami selalu bersedia dan terbuka untuk melakukan dialog," tambah Holguin dan ia juga berterima kasih kepada rekan-rekannya dari Argentina dan Brasil, Hector Timerman dan Mauro Vieira yang juga bertindak sebagai mediator.