REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sedikitnya 11 warga, termasuk tiga anak-anak tewas pada Rabu (16/9) sesudah pesawat pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel di lingkungan yang dikuasai pemberontak di Aleppo, kata kelompok pemantau.

Serangan udara itu terjadi sehari setelah mortir pemberontak di daerah dikuasai pemerintah di utara kota itu menewaskan 38 orang, termasuk sedikit-dikitnya 18 anak-anak, sehingga menimbulkan kecaman dari PBB.

Wadah penuh dengan bahan peledak tersebut menyebabkan empat bangunan warga runtuh di wilayah Saad al-Ansari, yang dikuasai pemberontak, kata Kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia untuk Suriah.

"Di antara puluhan orang terluka terdapat beberapa yang anggota badannya hilang," kata ketua kelompok itu, Rami Abdel Rahman.

Sembilan orang, termasuk sedikit-dikitnya dua anak-anak, ditarik dari puing-puing setelah terperangkap selama lima jam.

"Operasi penyelamatan ditunda karena wilayah itu merupakan lingkungan kelas pekerja dengan jalan-jalan sempit dan ada pemadaman listrik," kata Abdel Rahman.

Sebagai salah satu lokomotif ekonomi Suriah, Aleppo telah dirusak oleh peperangan sejak pemberontak merebut kota di timur itu pada 2012 sehingga menahan pasukan pemerintah di wilayah barat.

Ribuan warga tewas dalam serangan udara pemerintah di distrik yang dikuasai pemberontak, sementara ratusan lainnya telah dibunuh oleh serangan roket pemberontak atau mortir di daerah yang dikuasai pemerintah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika