Jumat 18 Sep 2015 12:40 WIB

Kroasia Tutup Perbatasan untuk Migran

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
 Keluarga imigran berjalan di perbatasan antara Serbia dan Kroasia dekat Kota Tovarnik, sebelah timur Kroasia, Rabu (16/9).
Foto: AP/Matthias Schrader
Keluarga imigran berjalan di perbatasan antara Serbia dan Kroasia dekat Kota Tovarnik, sebelah timur Kroasia, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TOVARNIK -- Kroasia menutup tujuh dari delapan jalur perbatasan dengan Serbia, Kamis (17/9). Kebijakan ini diambil setelah migran yang tak bisa masuk ke Hungaria berbondong-bondong menuju negara itu untuk menuju Eropa utara.

Migran terus mencari jalur agar bisa sampai ke negara tujuan, seperti Eropa dan Austria.  Pada Rabu (16/9), jumlah migran yang masuk Kroasia telah mencapai lebih dari 11 ribu orang.

Polisi mengatakan, Kroasia berusaha menekan gelombang drastis para migran dan pengungsi yang masuk. Pemerintah mengaku tidak memiliki sumber daya untuk mengakomodasi migran.

Padahal sebelumnya perdana menteri Kroasia sempat mengatakan negaranya siap menerima aliran migran dan akan mengantar mereka ke mana pun yang diinginkan.

Menteri Dalam Negeri Kroasia, Ranko Ostojic meminta migran tidak datang lagi ke Kroasia. "Jangan datang ke sini lagi. Tinggallah di pusat pengungsi di Serbia dan Makadonia," kata dia.

Para migran pernah diberitahu, jika mereka bisa menuju Kroasia sebelum ke Slovenia, dan menuju Jerman. Namun polisi memaksa kembali dan tidak menyebrang perbatasan. 

Bentrokan tidak dapat dihindari. Migran memaksa masuk sambil berlarian di antara polisi. Anak-anak menangis sambil dibawa lari. "Suasana sangat kacau," kata kontributor Sky News, Mark Stone. Cuaca di sana juga sangat panas dan migran tidak memiliki makanan juga minuman.

sumber : Sky News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement