REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sebuah bom yang disembunyikan di sebuah sepeda motor yang diparkir di luar sebuah kuil di provinsi paling selatan Thailand menewaskan dua orang dan melukai 14 lainnya pada Kamis (17/9).
Serangan itu diduga dilakukan tersangka separatis etnis Melayu. Menurut polisi setempat, bom tersebut merupakan salah satu dari lima bom yang meledak pada malam hari di Distrik Narathiwat, salah satu dari tiga provinsi yang didominasi warga Muslim.
"Tentara termasuk di antara yang tewas dan terluka dalam serangan di Distrik Rangae," kata kepala polisi distrik Pakdee Preechachon melalui sambungan telepon.
Tiga perangkat bom yang belum meledak kemudian ditemukan di daerah yang sama. Seperti kebanyakan serangan-serangan di Thailand Selatan, tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab.
Lebih dari 6.500 orang telah tewas dalam kerusuhan sejak 2004 di Yala, Pattani, dan Narathiwat yang berbatasan dengan Malaysia. Wilayah tersebut merupakan bagian dari kesultanan Melayu Muslim yang kemudian diduduki oleh sebagian besar Budha Thailand lebih dari satu abad yang lalu.