Jumat 18 Sep 2015 17:28 WIB

Shalat Jumat di Al-Aqsa di Bawah Penjagaan Ketat Israel

Seorang pria Palestina ditahan polisi Israel saat berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Seorang pria Palestina ditahan polisi Israel saat berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM TIMUR -- Penjagaan ketat aparat Israel di Masjid Al-Aqsa tak menyurutkan jamaaah Muslim Palestina untuk shalat Jumat di kiblat pertama umat Islam itu.

Sejak jumat pagi, bus dari penjuru Jalur Gaza telah menuju ke perbatasan Erez untuk bisa ke Al-Aqsa, Yerusalem Timur.

Pejabat Palestina kepada Maan mengatakan, bus dari Gaza itu mengangkut sekitar 300 jamaah usia di atas 50 tahun. Mereka menuju Al-Aqsa.

Tidak semua warga Palestina bisa shalat Jumat di situs suci umat Islam itu. Israel hanya mengizinkan Muslim lanjut usia yang boleh shalat. Adapun pemuda Palestina yang berada di bawah 40 tahun tidak diperkenankan masuk.

Kebijakan pembatasan ini keluar sehari setelah Dewan Keamanan PBB, Kamis (17/9) meminta agar semua pihak tenang dan menahan diri.

Situasi di Al-Aqsa memanas dalam beberapa hari terakhir setelah tentara Israel secara berani menginjak-injak kesucian Masjid Al-Aqsa.  Personel Israel melepaskan tembakan peluru karena, gas air mata dan granat kejut kepada jamaah Palestina.

Israel menganggap jamaah Palestina merupakan perusuh yang hendak mengganggu kedatangan turis Yahudi. Internasional, khususnya negara-negara Islam mengecam aksi pelecehan itu.  Aparat Israel telah menempatkan 5.000 personel untuk mengantisipasi meluasnya kericuhan di Yerusalem Timur.

sumber : Maannews
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement