Sabtu 19 Sep 2015 15:22 WIB
penistaan masjid al-aqsa

Ada Konspirasi di Balik Serangan Masjid Al-Aqsa

 Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Foto: Reuters/Ammar Awad
Seorang wanita Palestina berunjuk rasa menentang aksi polisi Israel yang menyerang Masjid Al Aqsa, Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Israel ditengarai memiliki tujuan khusus dalam peningkatan eskalasi yang terjadi di Masjid Al-Aqsa pekan ini.  Menurut Sekretaris Umum Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Heri Efendi, Israel ingin membagi dua peruntukan Al-Aqsa, tidak hanya untuk Islam, tapi juga Yahudi.

Israel, kata dia, ingin membangun kuil Yahudi di kompleks kiblat pertama Muslim ini. Namun untuk mencapai ke sana, ada tahapan terdahulu.  Tahap awal mereka ingin membagi waktu beribadah. Yahudi ingin dapat diperkenanan menjalankan ritual di kompleks Al-Aqsa dari pukul 08.00 hingga pukul 11. "Nah ini sekarang yang kemudian terjadi," ujarnya kepada Republika.co.id, Sabtu (19/9).

Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berdiri direbut secara paksa oleh Israel pada Perang Enam Hari 1967. Kendati begitu terdapat perjanjian, hanya umat Islam yang boleh menjalankan ibadah di Al-Aqsa. Sementara Yahudi hanya boleh sebatas berkunjung sebagai turis.

Menurut Heri, saat ini kondisinya sudah berbeda. Pada momentum tertentu, Israel menutup Masjid Al-Aqsa, dan melarang kaum Muslimin masuk. Di sisi lain, mereka justru memperbolehkan pemukim Yahudi masuk. 

"Ini yang memicu kemarahan Muslimin, padahal mereka hanya ingin mendapatkan haknya," ujarnya. 

Situasi Al-Aqsa memanas pekan ini, setelah tentara Israel menyerbu masuk ke dalam kompleks masjid. Mereka melemparkan gas air mata, granat kejut, dan melepaskan peluru karet ke arah jamaah. Aparat Israel mengklaim mereka hanya memburu demonstran yang hendak mengganggu turis Yahudi.

Sebelumnya Arab Saudi juga mencium bau konspirasi itu. Saudi menolak wacana pembagian waktu Al-Aqsa.  Yahudi menyebut kompleks Al-Aqsa sebagai Temple Mount, atau kuil suci. Yahudi menganggap di lahan tersebut terdapat Kuil Sulaiman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement