REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepemimpinan Assad dinilai menjadi dalang utama dari banyaknya warga Suriah yang terpaksa mengungsi ke berbagai negara di Timur Tengah dan Eropa.
Dilansir dari Anadolu Agency, Menteri Luar Negeri Turki Feridun Sinirlioglu mengungkapkan Turki tidak dapat mencegah seluruh pengungsi Suriah yang berusaha mempertaruhkan hidup mereka untuk menyeberang ke Eropa.
"Kita tidak bisa memecahkan masalah ini melalui tindakan pencegahan keamanan. Turki tentu saja akan mengambil setiap langkah keamanan, tetapi kita perlu memberantas penyebab masalah ini," kata Sinirlioglu pada konferensi pers di Ankara, Sabtu (19/9).
Turki memang menjadi tuan rumah dengan jumlah pengungsi tertinggi di dunia. Menurut PBB, ada 1,9 juta pengungsi Suriah yang terdaftar di Turki pada 25 Agustus lalu.
Sinirlioglu juga mengatakan Turki telah menyelamatkan lebih dari 50 ribu orang yang akan tenggelam di Laut Aegean.
Ia juga mengesampingkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad, yang dianggap tidak dapat menjadi bagian dari solusi politik untuk perang saudara selama lima tahun, yang telah memaksa puluhan ribu orang tewas dan jutaan lain harus mengungsi dari Suriah.
"Assad adalah sumber dari semua masalah ini. Seorang tirani yang menyatakan perang terhadap rakyatnya tidak bisa mengambil bagian dalam solusi politik," kata Sinirlioglu.
Eropa sedang menghadapi apa yang digambarkan sebagai krisis pengungsi terburuk di benua sejak Perang Dunia II.