REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Hampir sebanyak 4.700 orang imigran telah diselamatkan dan satu perempuan ditemukan tewas di pesisir Libya pada Sabtu (19/9).
Penjaga pantai Italia mengatakan sudah puluhan ribu orang, mayoritas dari Afrika dan Timur Tengah, mencoba menyeberangi Mediterania tahun ini. Mereka kerap menggunakan kapal kecil yang sesak, berbahaya dan tidak cocok untuk perjalanan panjang.
Penjaga pantai dalam keterangan tertulisnya menyebutkan sudah melancarkan 20 operasi penyelamatan yang melibatkan banyak kapal untuk menjemput 4.343 migran dari perahu karet dan kapal. Di sebuah perahu karet, ditemukan sesosok jenazah perempuan tanpa diketahui secara persis penyebab kematiannya.
Sekitar 335 orang lainnya diselamatkan lewat misi penyelamatan bersama Yunani dan dibawa ke pelabuhan di Italia.
Upaya penyelamatan para migran dilakukan oleh kapal-kapal milik penjaga pesisir dan Angkatan Laut Italia, organisasi kemanusiaan "Doctors Without Borders", "Migrant Offshore Aid Station" yang bermarkas di Malta, sebuah kapal dagang, kapal Kroasia di bawah misi penyelamatan Uni Eropa Triton, dan kapal-kapal dari Jerman serta Inggris yang bergerak di bawah misi EUNAVFOR Uni Eropa.
Eropa tengah mengalami pergulatan untuk mengatasi serbuan pengungsi yang meninggalkan negerinya karena perang di beberapa negara seperti Suriah. Kawasan Mediterania telah menjadi kawasan penyeberangan paling mematikan di dunia bagi para pengungsi.