REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Setidaknya 4.000 narapidana di penjara Pollsmoor dekat Cape Town, Afrika Selatan, dievakuasi. Evakuasi dilakukan setelah penjara tersebut dipenuhi tikus yang membuat banyak tahanan terinfeksi.
Juru bicara Departemen Layanan Pemasyarakatan Manelisi Wolela mengkonfirmasi hal itu kepada Aljazirah pada Sabtu (19/9). Menurut Wolela, sekitar 4.100 napi dievakuasi untuk mencegah mewabahnya penyakit akibat gigitan tikus. Seorang tahanan diketahui meninggal karena penyakit yang berkaitan dengan tikus.
"Kami telah mengasapi tempat, tetapi saat ini, kami memindahkan tahanan ke lokasi lain, dan itu butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya," kata Wolela.
Lembaga Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) mengatakan, infeksi oleh tikus dikenal dengan leptospirosis. Ini diakibatkan oleh urin tikus dan kondisi penjara yang memungkinkan infeksi lebih luas di fasilitas tersebut.
Serikat Hak Sipil Polisi dan Penjara (POPCRU) mengutuk kondisi penjara di Pollsmoor. Mereka menyebut penjara tak manusiawi karena dipenuhi tikus dan menggambarkan kasus ini sebagai keprihatinan nasional.
Juru bicara POPCRU Richard Mamabalo mengatakan, serikat terganggu oleh kondisi baik di penjara maupun Pusat Pemasyarakatan Perempuan. POPCRU menurutnya mendesak pemerintah untuk campur tangan dalam hal ini.
"Seluruh tempat ini benar-benar berantakan, tak ada yang layak untuk tinggal di tempat seperti ini," ujar Mamabalo.