REPUBLIKA.CO.ID, PARCHIN -- Kepala pengawas Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) Yukiya Amano dilaporkan telah mengunjungi situs militer Iran di Parchin.
BBC News melaporkan, Senin (21/9), badan intelijen Barat selama ini menduga penelitian membuat senjata nuklir sedang berlangsung di Parchin. Namun Iran membantah hal itu dan menegaskan program nuklirnya murni bertujuan damai.
Amano tiba di Iran pada Ahad (20/9). Behrous Kamalvandi dari IAEA mengonfirmasi kehadiran Amano. Kunjungan ini dilihat diplomat Barat sebagai kunci pelaksanaan kesepakatan nuklir dengan Iran. Sebelumnya Inspektor internasional hanya memiliki akses terbatas ke komplek itu.
Di bawah perjanjian baru, inspektur IAEA akan terus memantau situs nuklir Iran. Ini dilakukan untuk memverifikasi tak adanya bahan yang dipindahkan diam-diam ke sebuah lokasi rahasia untuk pembuatan bom nuklir. Iran juga telah setuju untuk pemeriksaan yang dilakukan IAEA.
Kekkhawatiran akan kemungkinan peran Parchin dalam pengembangan nuklir Iran pertama muncul pada 2004. Dalam inspeksi pada 2006 tak ada indikasi yang menunjukkan adanya bahan nuklir di lokasi tersebut.
Tapi kekhawatiran tetap bertahan. Pada akhir 2011, IAEA mengatakan telah mengamati lingkup yang luas, pembongkaran dan pembangunan baru di situs tersebut.