Senin 21 Sep 2015 18:05 WIB

Pengungsi Pria Terjebak di Perbatasan Slovenia-Kroasia

Seorang pengungsi Suriah memandangi polisi antihuru-hara dari pagar perbatasan di Serbia yang dibangun otoritas Hungaria di Horgos, Serbia, Rabu (16/9).
Foto: AP
Seorang pengungsi Suriah memandangi polisi antihuru-hara dari pagar perbatasan di Serbia yang dibangun otoritas Hungaria di Horgos, Serbia, Rabu (16/9).

REPUBLIKA.CO.ID, HARMICA -- Ratusan pengungsi pria terjebak di perbatasan antara Kroasia dan Slovenia, Senin (21/9). Sebagian telah terjebak sejak tiga hari lalu karena Slovenia menolak menerima pengungsi.

Ketegangan meningkat di perbatasan ketika mereka berteriak, menendang dan berusaha merusak pagar pembatas dekat desa Kroasia, Harmica. Mereka meminta masuk.

Ada sekitar 300 pengungsi di sana yang sebelumnya mengarungi jalur baru setelah Hungaria menutup perbatasan. Otoritas Slovenia juga mengerahkan polisi anti-huru hara untuk mengatur arus pengungsi.

Hanya perempuan dan anak-anak yang diizinkan masuk Slovenia, sementara pengungsi pria tetap di balik pagar pembatas. Mereka yang diperbolehkan melintas dibawa dengan bus ke pusat penerimaan migran di beberapa tempat.

Kontributor Al Jazeera, Laurence Lee melaporkan dari Ljubljana, mengatakan kondisi di perbatasan tersebut sangat berbeda. "Ada tempat tidur, banyak makanan, fasilitas medis, mereka terlihat melakukan persiapan," kata dia, membandingkan dengan Hungaria.

Juru bicara Departemen Imigrasi Slovenia, Bostjan Sefic mengatakan pemerintah berusaha menjalankan prosedur agar terorganisir sebaik mungkin. "Semoga kami bisa memenuhi tugas ini hingga imigran terakhir tiba di Slovenia," kata Sefic.

Menurut Duta Besar Slovenia untuk Jerman, Slovenia akan menerima hampir 10 ribu pengungsi.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement