Senin 21 Sep 2015 18:07 WIB

Carson: Presiden AS Harus Disumpah Injil, Bukan Alquran

Ben Carson.
Foto: AP
Ben Carson.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW HAMPSHIRE -- Bakal calon presiden dari Partai Republik Ben Carson bersikukuh atas pandangannya bahwa Muslim tidak bisa menjadi Presiden Amerika Serikat.

Dalam wawancara dengan the Hill, Ahad (20/9), Carson menegaskan, siapapun yang diambil sumpahnya di Gedung Putih harus disumpah dengan injil, bukan Alquran.

Sebelumnya dalam wawancara dengan Chuck Todd di program "Meet the Press" Carson mengatakan, Muslim tidak layak memimpin AS karena pandangan nilai-nilai Islam bertentangan dengan konstitusi.

"Saya tidak yakin Syariah konsisten dengan Konstitusi negara kita," ujar Carson mengulangi kembali sikapnya kepada the Hill.

Muslim, kata dia, menganggap agama mereka sebagai bagian kehidupan publik, termasuk ketika menjabat di kursi pemerintahan. "Dan hal ini inkonsisten dengan prinsip kita, konstitusi kita," katanya.

Carson pun membuat pengecualian. Muslim bisa saja menjabat, dengan syarat dia meninggalkan semua yang berbau syariah. Kemudian, dia konsisten dengan sikapnya itu.

Pernyataan Carson mendapat beragam komentar dan kecaman. Salah satunya datang dari bakal calon kandidat presiden dari Partai Demokrat Senator Bernie Sanders. Menurut dia, penilaian Carson tidak sesuai lagi dengan zaman.

"Kalian tahu, ini merupakan tahun 2015," ujar Sanders kepada wartawan, saat kampanye di Porstmouth, New Hampshire. "Menjatuhkan penilaian terhadap kandidat presiden bukan atas agama, bukan warga kulit, melainkan ide yang dibangun."

Ia juga mengecam kampanye kandidat dari Partai Republik yang menyudutkan presiden Katolik pertama John F Kennedy dan Presiden Afro-Amerika pertama Barack Obama.

sumber : the Hill
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement