REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Musisi Amerika penyabet penghargaan Grammy Pharrell Williams menghadapi protes dari ribuan pendukung Palestina dalam konsernya di Cape Town, Afrika Selatan, Senin (21//9).
Kelompok pro-Palestina Boycotts, Divestment and Sanctions (BDS) berkampanye menentang kerja sama Pharrell dengan kelompok ritel besar Afrika Selatan, Woolworths. Woolworths diketahui mengimpor produk dari Israel.
BDS cabang Afrika Selatan berjanji menggelar protes terbesar terhadap seorang seniman sejak berakhirnya era apartheid di konser Pharrell di Grand West Casino.
Jumat pekan lalu kelompok tersebut memenangkan keputusan pengadilan melawan otoritas Cape Town yang mencoba membatasi jumlah demonstran menjadi 150. BDS memperkirakan jumlah demonstran mencapai 40 ribu.
Awal tahun ini, pelantun Happy itu menjadi direktur pengarah gaya baru Woolworths dalam sebuah kolaborasi terobosan di serangkaian proyek keberlanjutan. BDS menuduh Woolworths mengimpor hasil pertanian Israel dari wilayah-wilayah pendudukan. Perusahaan menyangkalnya.
Woolworths mengatakan kurang dari 0,1 persen produk makanan mereka bersumber dari Israel. Impor mematuhi sepenuhnya dengan pedoman pemerintah Afrika Selatan.
BDS mengatakan jika Pharrell ingin membuat dunia "bahagia", ia harus bergabung dalam daftar seniman dari Stevie Wonder hingga Lauryn Hill, Alice Walker, Roger Waters dan lain-lain yang telah mendukung gerakan non-kekerasan BDS.