REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Dengan melakukan penilaian pada wajah perempuan, kaum pria masa kini kemungkinan besar telah bisa menebak secara tepat perempuan mana yang tidak setia.
Demikian terungkap dalam riset yang dilakukan peneliti Samantha Leivers dari University of Western Australia, dan dipublikasikan dalam Jurnal PLOS ONE pekan ini.
Riset itu menyimpulkan hanya dengan membandingkan foto-foto dua perempuan yang tak dikenalnya, seorang pria memiliki kemampuan menebak secara tepat perempuan mana yang kemungkinan besar akan berselingkuh.
Dalam riset yang merupakan bagian dari program PhD-nya itu, Samantha Leivers mencoba membuktikan telah terjadi evolusi dalam kemampuan kaum pria dalam menilai kejujuran kaum perempuan.
Dalam metode penelitiannya, Leivers meminta para responden pria membandingkan 17 pasangan foto perempuan yang tak mereka kenal, dan didasarkan atas kelompok usia dan etnisnya.
Para perempuan ini sendiri telah memberikan pengakuan kepada Leivers sebelumnya mengenai kehidupan seksual mereka.
Foto-foto perempuan yang setia dan mereka yang pernah selingkuh dipasangkan satu sama lain. Kemudian para responden pria diminta menebak siapa di antara kedua perempuan itu yang bisa dipercaya lebih setia.
Metode "pilihan paksa" ini diterapkan untuk dua kelompok responden pria yang berbeda.
Leivers menemukan hanya dengan membandingkan foto-foto perempuan tersebut, para responden pria bisa menebak dengan tingkat akurasi antara 55 hingga 59 persen untuk setiap kali tebakan.
"Saya tidak berharap mereka bisa akurat 100 persen hanya dengan menebak wajah pada foto perempuan yang dikenalnya dalam beberapa detik. Faktanya para pria ini menunjukkan akurasi tebakan berdasarkan informasi yang sangat minim," jelas Leivers kepada ABC.
Namun Leivers menjelaskan, terdapat tolok ukur kejujuran yang dipergunakan perempuan dan pria. Tidak seperti kaum perempuan yang diteliti sebelumnya, para responden pria dalam penelitian ini menggunakan tingkat keterpercayaan sebagai ukuran kesetiaan.
Peneliti tidak menjelakan secara pasti mengapa tingkat keterpercayaan dijadikan ukuran kesetiaan oleh para responden pria. Salah satu kemungkinannya adalah, tanda-tanda visual yang sama dipergunakan oleh pria untuk menilai keterpercayaan dan kesetiaan perempuan.
Riset Leivers ini merupakan bagian dari penelitian yang lebih besar mengenai kompetisi sperma dua atau lebih pria dalam membuahi sel telur seorang perempuan.
Leivers menjelaskan, temuan ini berguna dalam menjelaskan adanya evolusi yang dialami kaum pria dalam mencegah mereka memilih pasangan yang kemungkinan akan berselingkuh dalam hubungan mereka nantinya.