REPUBLIKA.CO.ID, TOVARNIK -- Puluhan ribu pengungsi yang berada di sebuah stasiun di kota Tovarnik, Kroasia menunggu kereta datang tanpa tahu tujuan yang hendak mereka tuju.
Dilansir dari laman Facebook UNHCR, juru bicara Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Barber Baloch mengatakan dalam dua sampai tiga hari terakhir, puluhan ribu warga Suriah, Afghanistan, Irak dan berbagai tempat lain datang ke Tovarnik.
Para pengungsi yang menyeberang dari Serbia menuju Kroasia, berjumlah sekitar 14 ribu orang. Dalam keseharian, tidak jarang terjadi kekacauan, informasi yang salah dan adanya jarak dalam berkomunikasi di antara mereka.
"Itu terjadi sejak orang-orang ini tidak tahu apa yang akan terjadi kepada mereka," ujar Baloch dalam sebuah video yang diposting UNHCR di Facebook mereka.
Baloch menuturkan UNHCR telah membawa barang-barang dan relawan, yang diharapkan bisa membantu mereka. Para pengungsi membutuhkan bantuan yang banyak dan dalam jenis apapun.
Setelah beberapa koleganya berkeliling, mereka menemukan banyak pengungsi yang terpisah dari keluarganya. Banyak juga anak-anak yang melakukan perjalanan demi bisa berkumpul dengan keluarganya.
Bersama para relawan dan pihak keamanan, Baloch menjelaskan UNHCR akan terus memastikan para pengungsi mendapatkan perawatan yang tepat.
Baloch mengungkapkan ketika sebuah kereta datang, tidak ada yang tahu kereta itu akan menuju ke mana. Ada yang bilang kereta itu menuju ke perbatasan Hungaria, tapi ada juga yang bilang kereta tersebut akan menuju perbatasan Slovenia.
Itulah yang terjadi kepada para pengungsi. Mereka menaiki kereta yang tidak tahu akan membawa mereka ke mana.