Selasa 22 Sep 2015 03:46 WIB

Hungaria Peringatkan Pengungsi Tidak Masuk Ilegal

Rep: C09/ Red: Indira Rezkisari
Penduduk Hungaria berunjuk rasa mendukung masuknya migran di stasiun kereta Keleti, di Budapest, (12/9). Mereka membawa spanduk bertuliskan
Foto: EPA
Penduduk Hungaria berunjuk rasa mendukung masuknya migran di stasiun kereta Keleti, di Budapest, (12/9). Mereka membawa spanduk bertuliskan "Katakan Tidak Pada Rasisme".

REPUBLIKA.CO.ID, BALKAN - Ribuan pengungsi Timur Tengah terus berdatangan ke Samenanjung Balkan, padahal pemerintah Hungaria telah memberi peringatan agar para pengungsi tidak memasuki negara itu secara ilegal. Mereka yang melanggar akan terancam hukuman penjara.

Dilansir dari Daily Mail, peringatan tersebut bahkan diumumkan dalam bentuk iklan dalam di surat kabar Lebanon dan Yordania. Dalam iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar, termasuk surat kabar terkemuka di Lebanon, yaitu An-Nahar dan surat kabar di Yordania, Al-Rai, pemerintah Hungaria mengatakan akan menindak tegas pengungsi yang mencoba memasuki Hungaria secara ilegal.

Iklan pemerintah Hungaria dalam koran Timur Tengah ditulis dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. Dalam iklan tersebut tertulis, "Hungaria tidak akan membiarkan imigran gelap menyeberang ke wilayahnya."

Lebanon memiliki hampir 1,2 juta pengungsi dari Suriah dan 630 ribu pengungsi dari Yordania, yang beberapa di antaranya telah menyatakan minatnya untuk bermigrasi ke Eropa karena berkurangnya peluang kerja.

Hongaria, yang menutup perbatasannya dengan Serbia pada 15 September, sekarang telah mendirikan penghalang baja lain di perbatasan Beremend, persimpangan Kroasia untuk mencoba untuk memperlambat aliran migran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement