REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Masih ingat dengan ayah dan anak, pengungsi Suriah yang ditendang oleh seorang juru kamera di perbatasan Serbia hingga terjatuh? Saat itu mereka sedang lari dari kejaran polisi yang melarang pengungsi masuk Hungaria.
Insiden tersebut terjadi dua pekan lalu. Kini, hidup sang ayah yang bernama Usama Abdul Mohsen dan anaknya Zaid berubah 180 derajat. Abdul Mohsen dan anaknya menjadi selebritas baru di Spanyol.
Kedatangan Abdul Mohsen dan anaknya ke Spanyol disambut layaknya selebritas, bahkan disiarkan secara langsung. "Hidup saya sekarang seperti mimpi, apa ini kenyataan?" kata dia pada NBC News.
Kisah mereka kini bahagia setelah dua pekan lalu tersungkur ke tanah, bagai orang yang tidak diterima di dunia. "Saat itu saya sangat marah, marah, marah, karena anak saya terus menangis, menangis, menangis, selama dua jam," kata Usama mengenang kejadian di perbatasan.
Abdul Mohsen dulu bekerja sebagai pelatih bola profesional di Suriah. Namun perang membuat kondisi di sana tidak lagi layak sehingga ia pindah ke Turki bersama keluarganya. Karena tidak mendapat pekerjaan, ia dan Zaid memilih mengikuti arus pengungsi ke Eropa.
Kisah sedih mereka ditendang menjadi simbol krisis kemanusiaan. Direktur akademi sepak bola CENAFE, Miguel Galan membaca cerita mereka di koran lokal. Dari sana ia mengetahui Abdul Mohsen adalah pelatih profesional.
Secara tiba-tiba, Galan yang juga seorang pelatih itu ingin membantu sang pelatih Suriah. "Ada semacam ikatan," kata Galan. Ia kemudian mencari cara menghubungi Abdul Mohsen dan menawarinya pekerjaan di Madrid.
"Hanya satu syaratnya, ia hanya harus bisa bicara Spanyol," kata Galan.
Kini Abdul Mohsen telah memiliki sebuah apartemen dan pekerjaan. Anaknya, Zaid, bahkan diundang ke lapangan untuk mengantar bintang sepak bola Cristiano Ronaldo yang akan bertanding.
Zaid mengaku bahagia sekarang setelah insiden di perbatasan membuatnya sakit. Saat itu ia mengira orang yang menendangnya adalah polisi. Ia baru tahu bahwa yang menendang adalah juru kamera.
"Jika saya bertemu dia lagi, saya akan berkelahi dengannya," kata Zaid.
Kini ia dan ayahnya tinggal di Spanyol. Galan berjanji akan membantu membawa serta istri dan anak Abdul Mohsen di Turki ke Spanyol agar mereka bisa hidup bersama lagi.
Galan juga akan membantu semua anggota keluarga Abdul Mohsen mengajukan suaka.