REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders, yang sedang berkunjung, mengatakan negaranya menyadari Lebanon menghadapi tekanan akibat krisis pengungsi Suriah, Senin (21/9).
Dalam satu pernyataan bersama timpalannya dari Lebanon Gebran Bassil, Koenders mengatakan ia akan mengunjungi kamp pengungsi Suriah di Lembah Bekaa di Lebanon Timur.
"Penting untuk menemukan penyelesaian bagi krisis yang sangat dalam di Suriah ini," katanya.
Ia mengatakan Belanda telah mengalokasikan 25 juta dolar AS buat instalasi penerimaan pengungsi di Lebanon.
"Penting untuk menyatakan uang ini adalah sesuatu yang ditujukan buat pengungsi tapi juga masyarakat Lebanon," kata Koenders.
Menurut Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR), Lebanon menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Suriah yang menyelamatkan diri dari negeri mereka sejak perlawanan terhadap Pemerintah Presiden Bashar al-Assad meletus.
Dalam beberapa pekan belakangan, ribuan pengungsi dari Suriah telah menempuh jalur tidak sah untuk menyeberangi darat dan laut untuk sampai ke Eropa dengan menggunakan Lebanon sebagai tempat persinggahan untuk menyeberang ke Turki.
"Karena sekarang gelombang imigran telah sampai ke Eropa, kita menyaksikan penutupan perbatasan di seluruh benua," kata Bassil.
Ia menyatakan Lebanon menghadapi kenyataan berat dengan banyaknya pengungsi meskipun sumber daya mereka terbatas.