Selasa 22 Sep 2015 18:15 WIB

Belanda Siapkan Penampungan Pengungsi di Tengah Hutan

Ratusan Imigran Nekat Terobos Garis Polisi di Perbatasan Hungaria, Senin (7/9).
Foto: reuters
Ratusan Imigran Nekat Terobos Garis Polisi di Perbatasan Hungaria, Senin (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, NIJMEGEN -- Jauh di tengah hutan sepi, yang diubah menjadi perkemahan, Belanda menyiapkan penampungan bagi ribuan pendatang yang pada pekan ini mulai berdatangan.

Antara Rabu hingga Jumat, 3.000 pencari suaka pertama mulai berbondong-bondong memasuki gerbang luar Heumensoord di kota Nijmegen, yang terletak di daerah timur berbatasan dengan Jerman.

Sejak pekan lalu, tim pemborong swasta dan tentara bekerja keras mendirikan atap tenda pertama di atas tanah seluas 10 kali lapangan bola, sementara truk-truk menderu-deru keluar masuk bersahutan dengan suara bising bor dan palu.

Tempat itu merupakan pilihan yang gamblang, pada musim panas sekitar 5.000 tentara biasa berkemah untuk mengikuti olahraga jalan kaki terbesar di Eropa, Baris-berbaris empat hari Nijmegen, dan di tempat itu tersedia saluran air serta listrik.

 

Pada 1990-an, tempat itu dua kali dipergunakan untuk menampung ratusan pengungsi yang menghindari perang yang berakhir dengan terpecahnya bekas Yugoslavia.

Sejauh ini, jika dibandingkan dengan negara lain, seperti, Austria, Hungaria dan Jerman, Belanda dapat dikatakan tidak terlalu terpengaruhi oleh gelombang pengungsi yang berduyun-duyun menyeberangi perbatasan Uni Eropa.

"Kita harus memberi tempat berlindung bagi mereka, kita tidak bisa membiarkan mereka berada di pinggir jalan, khususnya ketika musim dingin akan segera tiba," kata Gerard Brans seusai bersepeda keliling perkemahan untuk mengawasi proses pembangunan.

Pihak berwenang Belanda mengatakan hunian bagi para pencari suaka akan dibangun dengan sederhana serta manusiawi dilengkapi tempat tidur, pancuran mandi, kakus, listrik dan koneksi internet.

Kawasan perkemahan ini merupakan penyelesaian sementara, karena pada Juni mendatang mereka harus dipindahkan karena tempat tersebut akan digunakan untuk acara baris tahunan dan juga kegiatan paralimpik.

Di negara yang multibudaya itu, kebanyakan warganya bergerak membantu bersama mengatasi krisis imigran, meskipun peraturan imigrasi diperketat dan ada seruan dari politisi kanan-jauh Geert Wilders untuk menutup gerbang.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement