REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dua tentara Arab Saudi telah ditangkap oleh pemberontak di Yaman, kata koalisi pimpinan Arab Saudi pada Senin (Selasa WIB) seraya bersumpah untuk membebaskan mereka.
"Kami memiliki bukti bahwa mereka masih hidup dan mereka berada dalam tahanan para milisi," kata Brigadir Jenderal Ahmed al-Assiri kepada AFP setelah pemberontak Houthi di Yaman pada Rabu (16/9) lalu menyiarkan rekaman seorang pria yang mengaku sebagai seorang prajurit yang ditangkap.
Dengan mengenakan seragam militer, ia mengidentifikasi dirinya sebagai Sersan Ibrahim Hakmi dari brigade Arab Saudi yang berbasis di daerah perbatasan negara kerajaan itu, Jazan. Dalam siaran oleh televisi milik pemberontak Al-Masirah, orang itu berkata ia ditahan bersama dengan beberapa tentara Arab lainnya.
Assiri mengatakan bahwa menyiarkan tawanan di media melanggar konvesi Jenewa tetapi pemberontak merilis video dari dua tentara yang ditangkap itu. "Kami akan melakukan semua yang diperlukan untuk menemukan mereka dan membebaskan mereka," katanya.
Sebuah koalisi pimpinan Arab Saudi telah melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi pemberontak di Yaman sejak Maret lalu dan telah memberikan pelatihan kepada tentara-tentara, dan senjata berat untuk pasukan dalam negeri yang berusaha untuk mengembalikan presiden di pengasingan Abedrabbo Mansour Hadi.
Terdapat pertempuran mematikan di sepanjang perbatasan Arab Saudi-Yaman, di mana Arab Saudi telah diperkuat dengan tentara-tentaranya. Assiri mengatakan dua tentara ditangkap pada waktu yang berbeda, ketika mereka menghilang dan akhirnya ditangkap di sisi perbatasan Yaman.
"Kami memiliki tiga tentara lagi yang hilang dalam kejadian tersebut. Sejauh ini kami tidak memiliki bukti kalau mereka masih hidup atau mereka dibunuh di suatu tempat di perbatasan," kata Assiri.
Riyadh membentuk sebuah koalisi pada Maret lalu untuk mendukung Hadi dalam mengatasi kekhawatiran bahwa Huthi akan mengambil alih semua wilayah di Yaman dan memindahkannya ke dalam orbit Syiah Iran yang merupakan tandingan dari Sunni Arab Saudi.
PBB mengatakan hampir 4.900 orang, sebagian besar adalah warga sipil telah tewas di Yaman sejak akhir Maret lalu. Setidaknya 66 orang, sebagian besar tentara telah tewas dalam penembakan dari Yaman dan pertempuran di sepanjang perbatasan Arab Saudi.