Rabu 23 Sep 2015 17:52 WIB

Sepak Terjang Zionis Israel yang Mengancam Al-Aqsa

Rep: C38/ Red: Nasih Nasrullah
Palestina
Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, Sejak berhasil menguasai Yerusalem, Zionis Israel telah melakukan aksi dan kebijakan-kebijakan yang membahayakan Masjid al-Aqsha. Belakangan, mereka mulai melaksanakan pembagian waktu antara kaum Muslim dengan Yahudi di Masjid al-Aqsha. Pagi hingga siang diperuntukkan bagi ibadah kaum Yahudi, sedang selepasnya bagi kaum Muslim. Khusus Sabtu dan hari raya Yahudi, Masjid al-Aqsha dialihfungsikan. Israel juga menetapkan batas umur di atas 50 tahun bagi Muslim yang ingin beribadah di Masjid Al Aqsha.

Muslim di bawah usia 50 tahun memiliki potensi lebih besar melakukan perlawanan. Sebaliknya, Yahudi dari kelompok usia berapapun mendapat keleluasaan beribadah. Rencana ini membawa implikasi serius bagi status keagamaan Masjid al-Aqsha, sekaligus penguasaan al-Aqsha di masa yang akan datang.

Tapi tak berhenti di situ, Israel juga membatasi pengelolaan tempat di kompleks al-Aqsha. Pengelolaan al-Aqsha oleh Muslim berada di tangan Yayasan Wakaf. Muslim hanya boleh mengelola bagian internal Masjid Kubah ash-Shakrah dan Mushala Aal-Marwani. Sementara, Israel berhak atas seluruh tempat dan pelataran Masjid al-Aqsha. Strategi ini jelas memuluskan penguasaan Israel atas kompleks Masjid al-Aqsha. Kebijakan sepihak ini bukan kali pertama. Sejak era pendudukan Israel, Masjid al-Aqsha berulang kali mengalami pelecehan dan ancaman.

 

Selain aneksasi, Israel membangun terowongan-terowongan bawah tanah di Masjid Al Aqsha. Mereka memanfaatkan dalih arkeologis untuk mencari bukti peninggalan Haekal Sulaiman selama proses penggalian. Kendati, faktanya, tidak pernah ditemukan bukti arkeologis tersebut. Pembuatan terowongan bawah tanah ini disinyalir sengaja dilakukan guna meruntuhkan Masjid Al Aqsha.

Ketika fondasi bangunan tidak lagi kukuh, gempa atau guncangan buatan akan mudah meruntuhkan Al Aqsha. 14 Februari 2004 misalnya, sebagian halaman Masjid Al Aqsa sejauh 100 meter dari salah satu pintu barat masjid longsor akibat terowongan yang digali Israel. Apalagi, situs bersejarah ini tercatat pernah mengalami kerusakan berat akibat gempa pada masa Abbasiyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement