REPUBLIKA.CO.ID, HEBRON -- Pemerintah Palestina menuntut penyelidikan internasional dalam kasus penembakan gadis remaja perempuan Palestina oleh militer Israel di wilayah Tepi Barat pada Selasa (22/9) lalu.
Aljazirah mengabarkan, Kementerian Luar Negeri Palestina meminta PBB untuk menggelar investigasi atas kasus yang menewaskan Hadeel Al-Hashlamoun (18 tahun) itu.
Sementara Menteri Kesehatan Palestina Jawad Awwad mendesak PBB untuk menjamin nasib warga Palestina dengan perlindungan internasional.
"Masyarakat di sini sangat marah. Bentrokan besar terjadi sepanjang hari dekat lokasi ia (Hashlamoun) terbunuh," ujar koordinator kelompok aktivis Youth Against Settlements Issa Amro kepada Aljazirah, Rabu (23/9).
Israel telah menyerahkan jasad Hashlamoun kepada pihak keluarga pada Selasa lalu. Pada Rabu, ia disemayamkan di kampung halamannya. Ratusan warga Palestina berkabung pada pemakaman itu kemudian bergerak keliling kota dan membawa //banner// berisi tuntutan perlindungan internasional.
Pemakaman itu juga dihadiri oleh perwakilan sejumlah partai politik utama Palestina seperti Fatah, Hamas, dan Islamic Jihad.
Hashlamoun tertembak pada Selasa (22/9) ketika melewati pos pemeriksaan tentara Israel di pusat Hebron. Pasukan Israel menuduh Hashlamoun berupaya menusuk seorang prajurit sebelum akhirnya ditembak. Belakangan diketahui, Hashlamoun ditembak beberapa kali termasuk di dadanya.
Media lokal PalMedia pun merilis video yang menunjukkan jasad Hashlamoun tergeletak di tanah. Saksi mata menyatakan, Hashlamoun dibiarkan berdarah hingga satu setengah jam sebelum diangkut ambulans.