REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Media sosial dan sejumlah media massa melaporkan kelompok oposisi Suriah berjumlah 70 orang yang baru dilatih AS membelot kepada jaringan Alqaidah, Front Nusra, Rabu (23/9). Mereka telah kembali ke Suriah akhir pekan lalu dan menyerahkan senjata dari AS.
Kelompok ini merupakan bagian dari program pelatihan AS di Turki. Mereka secara khusus dipersenjatai untuk melawan ISIS. AS berencana menyiapkan 5.400 personel milisi terlatih tiap tahun selama tiga tahun k edepan.
Namun program yang menelan biaya hingga 500 juta dolar ini berjalan tak efektif. Alih-alih melawan ISIS, lulusan pertama berjumlah 54 personel telah diserang oleh al Nusra Juli lalu.
Departemen Pertahanan Pentagon tak yakin apa yang terjadi dengan mereka yang jelas satu orang telah tewas. Jika laporan ini benar maka ini adalah sebuah kekalahan memalukan kedua bagi AS.
Juru Bicara Pentagon Kapten Jeff Davis membantah telah terjadi pembelotan. "Ini laporan palsu bahwa ada pembelotan atau penyerahan senjata," ujar dia. Dia menegaskan kelompok ini tidak hilang.
Ia menegaskan, Pentagon masih berkomunikasi dengan kelompok terlatih ini. Mereka juga berada dalam pengawasan ketat Departemen Pertahanan untuk melawan ISIS.