Jumat 25 Sep 2015 11:33 WIB

Belum Ada Tanda-Tanda Peluncuran Roket Korut

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Peluncuran Roket Korut pada 2009 lalu.
Foto: AFP
Peluncuran Roket Korut pada 2009 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah peluncuran roket jarak jauh Korea Utara tampaknya tidak mungkin dilakukan pada ulang tahun partai berkuasa ke-70 mendatang. Hal itu diungkapkan sebuah lembaga penelitian Amerika Serikat, Kamis (24/9).

Korut dikabarkan akan melakukan perayaan terbesar pada 10 Oktober. Korut akan meluncurkan roket untuk memajukan program angkasanya. AS memandang itu merupakan cara Korut untuk mengembangkan rudal jarak jauh balistik.

Analisa baru-baru ini oleh Institut AS-Korea di Johns Hopkins School of Advanced International Studies mengungkapkan masih adanya kemungkinan peluncuran pada 10 Oktober nanti. Namun, tidak ada tanda-tanda persiapan untuk melakukan peluncuran.

Lembaga ini tidak mendeteksi aktivitas baru di situs uji coba nuklir Korut di Punggye-ri.

 

Citra satelit 17 September menunjukkan empat kendaraan besar diparkir di dekat pintu masuk terowongan yang disembunyikan. Kendaraan-kendaraan itu ditutup jaring sebagai kamuflase, sering digunakan untuk menyembunyikan aktivitas dari pengawasan.

Memprediksi uji nuklir yang dilakukan di bawah tanah diakui sangat sulit. Pergerakan kendaraan dan aktivitas lain di lokasi itu diakui lembaga tersebut bisa menunjukkan apapun dari pekerjaan pemeliharaan untuk persiapan uji ledakan Korut.

Uji ledakan September nanti merupakan yang keempat sejak 2006. Korut menembakkan roket pertamanya ke luar angkasa dari Sohae pada Desember 2012.

Kemudian melakukan uji coba nuklir di Punggye-ri pada Februari 2013. Keduanya membuat Dewan Keamanan PBB mengutuk dan memberi sanksi.

Korut mengatakan memiliki hak meluncurkan roket setiap saat tapi belum mengatakan kapan akan melakukannya. Juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan, Jeong Joon Hee mengatakan hari ini, tidak ada tanda-tanda peluncuran Korut akan dilakukan dalam waktu dekat.

sumber : AP

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement