Sabtu 26 Sep 2015 01:55 WIB

Amnesti Internasional Serukan PBB Selidiki Konflik Yaman

Rep: c25/ Red: Ani Nursalikah
Koalisi Arab Saudi terus menggempur Sanaa, Yaman dari udara menyusul tewasnya puluhan tentara oleh kelompok Houthi, Ahad (6/9).
Foto: press tv
Koalisi Arab Saudi terus menggempur Sanaa, Yaman dari udara menyusul tewasnya puluhan tentara oleh kelompok Houthi, Ahad (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Amnesti Internasional beranggapan PBB harus menyelidiki pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan semua pihak dalam perang sipil Yaman.

Dilansir dari Reuters, data PBB menunjukkan lebih dari 4.500 orang telah tewas di Yaman sejak Maret.

Beberapa bulan dari serangan udara telah mendorong Houthi dari kota pelabuhan selatan Aden. Namun, serangan darat yang ditujukan ke ibu kota Sanaa tidak menunjukan hasil yang besar. Serangan itu hanya memperbanyak korban sipil, seiring pertempuran yang terus berlanjut.

"Organisasi ini mendesak pembentukan Komisi Penyelidikan PBB atas pelanggaran dan pelanggaran yang dilakukan oleh semua pihak dalam konflik Yaman, pada saat sidang Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa yang akan disimpulkan pada 2 Oktober. Dengan tidak berakhirnya konflik mematikan ini dan meningkatnya krisis kemanusiaan, penderitaan warga sipil setiap saat semakin tinggi," kata Amnesti.

Aliansi yang dipimpin Arab Saudi meledakkan dua rumah di ibu kota Sanaa dan menewaskan sedikitnya 20 orang, sehari setelah serangan serupa menewaskan sekitar 50 orang lain.

Amnesti menyatakan sebagian besar kematian sipil disebabkan oleh pasukan koalisi, dan menuduh Arab Saudi menggunakan bom cluster yang dilarang sebagian besar negara di dunia.

Kelompok hak asasi juga mengatakan jika pelanggaran HAM berat dan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional telah dilakukan oleh Houthi dan lawan-lawan mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement