REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ketua DPR Amerika Serikat (AS) John Boehner memutuskan mundur dari kepemimpinan dan menyerahkan kursinya pada akhir Oktober 2015. Keputusan ini diambil setelah dia berdoa pada Jumat (25/9) pagi, satu hari setelah Paus Francis berkunjung ke Kongres.
Boehner mengakui dia sempat memiliki momen pribadi dengan Paus Francis sebelum mengambil keputsan tersebut. Dalam konferensi pers, Boehner sempat menahan air mata dan mengatakan telah terjadi kekacauan di DPR AS.
"Paus Francis menempatkan lengannya di sekitar saya dan disitulah saya berdoa," kata Boehner dilansir BBC News, Sabtu (26/9).
Boehner telah berada di bawah tekanan dari kubu konservatif di Partai Republik sejak 2011. Dia menjadi korban pertama dalam gelombang baru antikemapanan dalam partainya.
Pria berusia 65 tahun tersebut menempati posisi sebagai pimpinan pada Januari 2011 saat Partai Republik mengusai DPR. Sejak saat itu, dia telah menghadapi beberapa pemberontakan. Pengunduran diri Boehner datang ketika Partai Republik berencana mengurangi pendanaan bagi lembaga penyedia kesehatan perempuan, Planned Parenthhood.