REPUBLIKA.CO.ID, CARDIFF -- Sebuah penelitian mengungkapkan satu dari lima remaja di Wales, Inggris selalu bangun tengah malam untuk membuka ponselnya untuk sekadar melihat atau menulis sebuah pesan di media sosial.
Sementara lebih dari setengahnya mengaku berangkat sekolah dengan tubuh yang kurang fit akibat terbangun di tengah malam.
Penelitian tersebut dilakukan oleh Wales Institute of Social and Economic Research yang melibatkan murid kelas delapan hingga kelas 10. Tapi ternyata pada kenyataannya hal itu tidak hanya terjadi pada remaja saja, melainkan juga kaum dewasa.
Louisa Symington-Mills menceritakan asal mula kebiasaannya itu melekat padanya. Dia mengisahkan awal mula kebiasaan buruknya itu dia lakukan ketika memiliki bayi.
Saat pertama kalinya menjadi ibu merupakan pengalaman pertamanya selalu terbangun di tengah malam untuk menyusui bayinya. Hal itu menurutnya membutuhkan waktu sekitar dua jam per malamnya.
“Berselancar di internet untuk sekadar mencari jawaban atas pertanyaan yang tak masuk akal seperti, bagaimana saya bisa membuat bayi saya tertidur sepanjang malam?, haruskah saya menepuk pungungnya agar bersendawa? Bagaimana saya mengetahui jika dia lelah atau lapar? menjadi kekacauan yang menyenangkan bagi saya,” ungkapnya, menurut Telegraph, Sabtu (26/9).
Justru setelah anaknya tumbuh besar dan sudah bisa rutin tidur selama 12 jam, dia membutuhkan latihan untuk tidur. Dia sudah terbiasa selalu terbangun pada tengah malam, dan saat itulah dia selalu mengecek ponselnya, hanya untuksekadar melihat jam hingga membuka sosial media.
Hal itu tentu mengganggu waktu istirahat otaknya ketika malam hari. Kebiasaan itu membuat dia kehilangan waktu tidurnya, dan akibatnya dia kelelahan ketika berangkat ke kantor, menjadi mudah marah dan stress.