REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan meminta pemimpin negara-negara Muslim tak saling menyalahkan atas tragedi Mina, di Arab Saudi. Dia mengatakan, kritik atas musibah bagi umat Islam itu tak perlu dibarengi dengan sikap saling menjatuhkan.
Erdogan mengatakan, Arab Saudi sebagai tuan rumah penyelenggaraan ibadah haji pastinya sudah berusaha maksimal agar segala tragedi tak perlu terjadi. "Ada beberapa pendekatan negatif untuk masalah ini. Beberapa menyalahkan menejemen (penyelenggaraan haji). Beberapa lainnya menyalahkan organisasi (negara). Tapi saya berpikir pendekatan-pendekatan seperti itu tak sesuai," katanya kepada wartawan di Istanbul, Jumat (25/9), seperti dilansir Today Zaman, Sabtu (26/9).
Sedikitnya tercatat 717 jemaah haji meninggal dunia saat akan melangsungkan ibadah haji. Dari jumlah tersebut dikatakan terbanyak adalah jemaah haji asal Iran dan Pakistan. Catatan sementara dikatakan ada sekira 131 jemaah asal negeri Mullah itu terinjak-injak dalam peristiwa memilukan yang terjadi pada Kamis (24/9) itu.
Sementara jemaah asal Pakistan berjumlah 236 orang. Selain itu tiga jemaah asal Indonesia juga dipastikan ikut meninggal dunia. Catatan meninggal lainnya juga berasal jemaah asal India dan Afrika. Jemaah asal Turki yang tewas juga tercatat ada belasan. Atas musibah tersebut, sekurang-kurangnya 800-an jemaah juga dalam kondisi luka-luka.
Atas insiden tersebut, Iran dan Arab Saudi saling melemparkan argumentasi menyalahkan. Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid al Falid menyalahkan musibah itu terjadi lantaran jemaah haji tak disiplin mengikuti pelaksanaan rukun Islam ke lima itu.
Sedangkan Iran paling depan mengecam pernyataan tersebut.Presiden Iran, Hassan Rouhani lewat kantor berita IRNA, Kamis (24/9) mengatakan, Riyadh tak becus menjadi penyelenggara haji.