Ahad 27 Sep 2015 08:20 WIB

Pengungsi Suriah Dinilai Hancurkan Pembangunan Lebanon

Pengungsi Suriah di Republik Ceska.
Foto: AP
Pengungsi Suriah di Republik Ceska.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perdana Menteri Lebanon Tammam Salam pada Sabtu (26/9) mengatakan di Markas Besar PBB, New York, banyaknya pengungsi memiliki dampak yang menghancurkan pada pembangunan di negerinya.

Ia mengatakan dalam Pertemuan Puncak Pembangunan yang Berkelanjutan PBB bahwa negaranya menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Suriah yang terdaftar, sehingga menyamai sepertiga penduduk Lebanon.

"Ini memiliki dampak yang menghancurkan pada pembangunan, kegiatan ekonomi, kemajuan sosial dan lingkungan hidup, dan membuat meregang kemampuan lembaga nasional kami di bidang perawatan kesehatan, pendidikan, energi, perairan, kebersihan dan keamanan," kata Tammam.

Lebanon adalah salah negara tetangga Suriah yang menerima arus besar pengungsi Suriah sejak Maret 2011, ketika krisis politik meletus di negara Timur Tengah tersebut.

Lebanon belum menerima cukup dukungan keuangan dari masyarakat internasional guna membantunya menangani beban krisis yang bernilai sebanyak sepertiga produk domestik kotornya.

"Reaksi internasional tak memadai guna menangani krisis dengan masa dan skala ini," kata menteri itu, dilansir Xinhua Ahad (27/9).

Sementara itu, Tammam menyambut baik aspek dari Sasaran baru Pembangunan Berkelanjutan PBB yang disahkan oleh negara anggota PBB di Markas Besar PBB, New York, Jumat (25/9), dan dipusatkan pada dampak dari migrasi paksa akibat konflik.

"Kami menyambut baik pengakuan atas pengungsian paksa orang sebagai akibat dari konflik yang merajalela, kekerasan dan aksi teror di dalam Sasaran Pembangunan Berkelanjutan," kata Tammam.

Namun ia menyampaikan keprihatinan bahwa semua negara akan menghadapi kesulitan dalam pelaksanaannya. Ia menyeru masyarakat internasional agar tidak melupakan negara dengan penghasilan menengah seperti Lebanon, yang dapat menghadapi tantangan besar pembangunan seperti tantangan migran yang sekarang dihadapi oleh Lebanon.

Ia juga menyerukan kerja sama lebih besar internasional guna membantu semua negara seperti Lebanon, yang menerima dana dari diaspora dalam bentuk pengiriman uang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement