REPUBLIKA.CO.ID, BANGUI -- Bentrokan mematikan terjadi di ibu kota Republik Afrika Tengah, Bangui, dan menewaskan 21 orang, Ahad (27/9). Bentrokan terjadi setelah seorang sopir taksi Muslim tewas diserang di wilayah mayoritas Kristiani.
Seorang juru bicara kelompok Muslim, Ousmane Abakar mengatakan sopir tersebut dibunuh dan tubuhnya ditelantarkan di pinggir jalan. Insiden terjadi pada Sabtu malam ketika komunitas Muslim marah dan menyerang distrik Christian Fifth.
Mereka meninggalkan basis mereka di distrik ketiga Bangui dengan membawa senjata otomatis. Menurut saksi mata, serangan tersebut membuat penduduk Kristiani melarikan diri sementara rumah-rumah dan mobil mereka dibakar.
Sebelumnya, insiden bentrokan tidak pernah terjadi di Bangui karena lokasi diamankan tentara Prancis dan PBB. Bentrokan pertama terjadi pada awal September.
Republik Afrika Tengah mengalami krisis kekerasan berbau agama. Konflik ini berlangsung sejak kelompok Seleka mengambil alih wilayah mayoritas Kristiani pada 2013 lalu. Konflik telah menewaskan ribuan orang.Tak sedikit warga Muslim yang menjadi korban kekerasan gerakan Kristen radikal.