Senin 28 Sep 2015 07:28 WIB

Iran Prioritaskan Kalahkan Militan Suriah

Rep: Gita Amanda/ Red: Ilham
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: AP Photo
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pada Ahad (27/9), bahwa mengalahkan militan radikal seperti Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah menjadi prioritas utama dibanding reformasi pemerintah.

"Ini tak berarti pemerintah Suriah tak perlu reformasi, tentu saja tidak," kata Rouhani seperti dilansir Reuters, Senin (28/9). Tapi menurutnya, penghapusan sekutu Presiden Suriah Bashar Al-Assad dapat mengubah Suriah jadi surga bagi ekstremis.

Pernyataan Rouhani mengacu pada serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap ISIS di Suriah. Rouhani mengatakan, militan tak bisa dikalahkan hanya dengan operasi udara. Ia juga menegaskan, Rusia siap melawan terorisme.

Di Prancis, Presiden Francois Hollande mengatakan, Iran adalah satu-satunya pihak di Timur Tengah yang bisa diandalkan untuk memulai kondisi baru di Aleppo. Hollande menyimpan harapan besar agar Iran membujuk Presiden Suriah Bashar al-Assad menyudahi perang saudara.

Namun, Hollande mengatakan perdamaian itu dengan cara membentuk pemerintahan transisi. Hollande juga tak setuju jika upaya pembentukan pemerintahan transisi di Aleppo melibatkan Assad di dalamnya.

"Iran adalah pemain utama untuk perdamaian di Suriah. Iran bisa menjadi fasilitator perdamaian di Suriah," kata pejabat tinggi di lingkungan kepresidenan Prancis menirukan ungkapan Hollande, seperti dilaporkan Reuters, Senin (28/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement