REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Perpecahan di antara para pemimpin dunia pada penyelesaian perang di Suriah telah ditunjukkan secara terbuka dalam pidato di Sidang Umum PBB (UNGA).
Dilansir dari BBC, Selasa (29/9), Amerika Serikat dan Prancis bersikeras Presiden Suriah Bashar al-Assad harus pergi. Sedangkan, Rusia mengatakan akan menjadi kesalahan besar tidak bekerja dengan pihaknya untuk mengatasi militan ISIS.
Barack Obama mengatakan ia akan bekerja dengan bangsa manapun, dan Vladimir Putin menyerukan koalisi yang luas.
Dalam pidatonya, Obama mengatakan bahwa kompromi antara kekuasaan akan menjadi penting untuk mengakhiri konflik Suriah yang telah merenggut lebih dari 200. ribu jiwa dan memaksa 4 juta jiwa melarikan diri ke luar negeri.
"Stabilitas abadi hanya bisa terjadi ketika rakyat Suriah menempa kesepakatan untuk hidup bersama secara damai," katanya.
"AS siap untuk bekerja dengan bangsa manapun, termasuk Rusia dan Iran, untuk menyelesaikan konflik. Tapi, kita harus mengakui bahwa tidak mungkin ada, setelah begitu banyak pertumpahan darah, begitu banyak pembantaian, kembali ke status quo."