REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mengumumkan pada Senin (28/9), lebih dari 50 negara telah menjanjikan 30 ribu penjaga perdamaian untuk menjalankan misi PBB. Selain itu, mereka juga menjanjikan helikopter, unit medis, pelatihan dan peralatan untuk menjinakkan bom.
Obama menyampaikan hal tersebut saat pertemuan pemimpin dunia di PBB New York. Ia berusaha mengumpulkan komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas PBB dalam menjaga perdamaian.
Sehingga PBB juga bisa mengerahkan lebih banyak pasukannya jika ada operasi atau misi baru. "Tujuan kami adalah membuat operasi perdamaian baru lebih efisien dan efektif," kata Obama.
Ayah dua anak itu mengatakan lebih dari 50 negara berkomitmen merekrut lebih dari 30 ribu polisi dan pasukan baru PBB. "Dari Bangladesh ke Kolombia, dari Finlandia ke Cina," kata dia lagi.
Presiden Xi Jinping membuat komitmen paling besar. Ia menjanjikan pasukan polisi permanen dan membangun pasukan perdamaian yang selalu siaga sebanyak 8.000 orang.
Menurut situs PBB, saat ini ada sekitar 106.500 penjaga perdamaian yang dikerahkan dalam misi PBB. Sebanyak 82 orang berasal dari AS, di antaranya 34 orang pasukan, 42 polisi dan enam penasihat militer.
Meski jumlahnya tidak banyak, namun AS menyumbang lebih dari 28 persen dari 8,2 miliar dolar AS dana penjaga perdamaian. Obama mengatakan PBB harus menggandakan jumlah penasihat militer dan dukungan logistik.
"Ketika ada hal-hal darurat, kita diminta menolong, kami akan mengurus proyek teknis seperti membangun landasan udara dan markas untuk misi baru," kata Obama.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook