Selasa 29 Sep 2015 12:32 WIB

Ilmuwan Belgia Kembangkan Biofuel dari Kotoran Panda

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Panda raksasa Cina ketika baru tiba di Belgia.
Foto: AFP
Panda raksasa Cina ketika baru tiba di Belgia.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUGELETTE -- Peneliti dari Belgia melakukan penelitian terhadap kotoran dari panda-panda raksasa. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kenapa hewan tersebut mampu melahap dan mencerna tumbuhan bambu yang begitu keras.

Pada dasarnya panda adalah hewan karnivora (pemakan daging). Namun, seiring berjalannya waktu, hewan asal Cina ini telah beradaptasi untuk bertahan hidup dengan memakan bambu.

Dalam penelitian ini, diharapkan petunjuk untuk mengembangkan generasi baru dari bahan bakar hayati, biofuel, didapatkan. Beberapa studi yang dilakukan sebelumnya juga telah mengungkap apa saja mikroorganisme yang ada dalam usus bermacam hewan.

"Kami bisa mencari enzim baru dalam penelitian ini yang bisa digunakan untuk mendegradasi biomassa sulit," ujar profesor di bidang teknologi biokimia dan mikroba Universitas Ghent, Belgia, dilansir Reuters, Senin (28/9).

Biofuel yang dicari dalam penelitian ini diharapkan bisa lebih terjangkau dari sebelumnya. Selain itu, peneliti mengaku ingin mendapatkan bahan bakar hayati tersebut dari tanaman yang bukan ditakdirkan untuk konsumsi manusia.

Dalam penelitian ini ada kotoran dari dua panda yang dikumpulkan. Mereka adalah Xing Hui, panda jantan berusia 6 tahun dan pasangannya betina bernama Hao Hao. Rabey juga mengatakan penelitian ini mampu membantu kita mampu mengetahui lebih dalam mengenai panda.

"Kami bisa mengerti mengapa mereka hanya memakan bagian-bagian tertentu dari bambu," kata Rabaey menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement