Selasa 29 Sep 2015 18:57 WIB

PM Irak Sambut Bantuan Rusia untuk Melawan ISIS

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Teguh Firmansyah
Haider al-Abadi
Haider al-Abadi

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haidar al-Abadi menilai Irak perlu berbagi informasi dan intelijen dengan Rusia, Suriah, dan Iran untuk mengalahkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam pidato yang disiarkan televisi sebelum keberangkatannya menghadiri Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), al-Abadi mengatakan Irak menyambut upaya Rusia dalam memerangi ISIS.

"Selama tiga bulan terakhir, Rusia telah memiliki keinginan untuk melawan ISIS karena banyak teroris yang berjuang di sana. Pada saat yang sama, kami menyambut intelijen Suriah dan Irak berpartisipasi," kata al-Abadi seperti dikutip laman Al Arabiya, Selasa (29/9).

Dia mengatakan, negaranya akan terus bekerja sama dengan koalisi pimpinan AS yang menggempur ISIS di Suriah dan Irak. Ia mengatakan, Irak membutuhkan bantuan semua negara melalui intelijen untuk melawan dan mengakhiri ISIS.

Irak telah lama memiliki hubungan dekat dengan negara tetangga Iran dan telah berkoordinasi bersama dalam memerangi ISIS. Bahkan, Iran telah mengirimkan penasehat militer ke Irak dan membantu milisi Syiah memerangi kelompok ISIS.

Keputusan Irak untuk memperkuat hubungan dengan Presiden Suriah Bashar Assad dan dua sekutu utamanya memberi pukulan telak buat AS.

sumber : Al Arabiya
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement