Rabu 30 Sep 2015 00:10 WIB

Putin Tegur Sikap Obama

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Foto: Reuters
Presiden AS Barrack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam visi Presiden Barack Obama untuk masa depan Suriah, yang menuntut Bashar al-Assad untuk tidak diperbolehkan memegang kekuasaan.

"Kami pikir itu adalah kesalahan besar untuk menolak bekerja sama dengan pemerintah Suriah dan angkatan bersenjatanya, yang gagah berani berjuang menatap wajah terorisme," kata Putin pada pembukaan sesi delegasi di Majelis Umum PBB ke 70, seperti dilansir anadolu agency.

Pernyataan pemimpin Rusia itu jelas bertentangan dengan panggilan Obama untuk transisi di Suriah, dengan kepemimpinan baru tanpa Assad, jauh sebelum kedua pemimpin dijadwalkan bertemu Senin (28/9) petang.

"Kita harus mengakui akhirnya tidak ada satu selain angkatan bersenjata Presiden Assad dan milisi Kurdi yang benar-benar berjuang atas ISIS dan organisasi teroris lain di Suriah," tambah Putin.

Rusia telah mendukung rezim Assad sejak awal konflik pada tahun 2011, dan belakangan dikerahkan senjata dan tentara di negara yang dilanda perang untuk melakukan kampanye melawan ISIS, bekerjasama dengan Iran, Irak dan rezim Assad.

"Kami mengusulkan untuk mendiskusikan apakah mungkin untuk menyetujui resolusi yang bertujuan mengkoordinasikan tindakan semua kekuatan yang menghadang ISIS dan organisasi teroris lain," jelas Putin.

Tanpa secara khusus menyebutkan Amerika Serikat, Putin menuduh Washington menegakkan kehendaknya pada PBB dan menyarankan perubahan diperlukan di badan dunia tersebut.

"Setelah akhir Perang Dingin, pusat tunggal dominasi telah muncul di dunia. Mereka yang telah menemukan diri mereka di puncak piramida tergoda untuk berpikir bahwa karena mereka begitu kuat dan tunggal, mereka tahu lebih baik apa yang harus dilakukan daripada yang lain dan tidak perlu memberi perhatian ke PBB," tegas Putin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement