REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Masalah yang mengganggu Timur Tengah, dari Kairo ke Kabul dan dari Aden ke Aleppo, pada akhirnya merupakan produk dari kebijakan Amerika Serikat dan dukungannya untuk tindakan tidak manusiawi Israel.
Dilansir dari jerusalempost, Presiden Iran Hassan Rouhani memuji kesepakatan nuklir yang tercapai dengan kekuatan dunia. Karena Iran memang bertekad untuk tidak melupakan masa lalu, ia menganggap itu merupakan cara baru dan konstruktif untuk menciptakan tatanan internasional.
Pada pertemuan ke 70 Majelis Umum PBB, Rouhani mengungkapkan kalau Iran kini terbuka untuk bisnis. "Interaksi Ekonomi dapat membawa keamanan abadi dan mengubah wilayah tersebut menjadi surga bagi perdamaian dan pembangunan," kata Rouhani.
Di markas PBB di New York, Rouhani berulang kali mengutuk keberadaan rezim zionis dan menyerukan pembebasan atas nuklir di Timur Tengah, yang tentu akan menyingkirkan Israel dari persediaan nuklirnya.
"Kami juga berharap negara-negara senjata nuklir untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk memenuhi komitmen mereka dari perlucutan senjata nuklir penuh berdasarkan Pasal enam dari Perjanjian Non-Proliferasi," terang Rouhani.
Ia juga menuturkan harapannya, kalau setiap negara pemilik nuklir memainkan peran psitif dalam peniptaan bebas senjata nuklir di Timur Tengah. "Jangan biarkan rezim zionis menjadi satu-satunya hambatan di jalan mewujudkan inisiatif penting ini," tegas Rouhani, tentu saja mengacu pada Israel.
Rouhani memuji peran Teheran dalam stabilisasi Baghdad, ditandai langkah kemanusiaan di Yaman dan terus mengungkapkan dukungan bagi rezim Bashar Assad. Ia menyerukan koalisi global melawan organisasi teroris seperti ISIS, dan mengikat internasinal agar tidak ada negara yang diizinkan untuk menggunakan terorisme demi tujuan intervensi urusan negara lain.
Rouhani menambahkan kalau kita tidak boleh lupa bahwa akar perang, teror dan kehancuran hari ini, dapat ditemukan dalam pekerjaan, invasi dan intervensi militer kemarin.
"Jika kita tidak memiliki invasi militer AS ke Afghanistan dan Irak, dan dukungan AS atas tindakan tidak manusiawi rezim Zionis terhadap bangsa tertindas Palestina, hari ini para teroris tidak akan memiliki alasan untuk pembenaran kejahatan mereka." pungkas Rouhani.