Rabu 30 Sep 2015 06:45 WIB
Penistaan Masjid Al Aqsa

Israel Peringatkan Pasukan Iran tak Berada di Daerah Perbatasan

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Tentara Israel siaga di perbatasan Israel-Lebanon.
Foto: AP
Tentara Israel siaga di perbatasan Israel-Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Menteri Infrastruktur Energi dan Air, Yuval Steinitz atau dikenal Likud Steinitz Israel mengingatkan Amerika, Rusia, dan negara-negara  lainnya untuk tidak mengizinkan pasukan Iran berada di perbatasan Israel.

Peringatan tersebut dilakukan oleh Israel ketika melihat penumpukan pasukan Iran di Suriah yang berdekatan dengan perbatasan wilayah Israel. Di sisi lain, Rusia juga telah menambahkan pasukan ke Suriah untuk mendukung Presiden Bashar Assad dalam perjuangannya melawan Negara Islam (ISIS) dan kelompok pemberontak lainnya.

"Tidak seorang pun ingin melihat pasukan Rusia di wilayah Golan tapi kita juga tidak ingin melihat pasukan Iran di dekat Israel," ujar Steinitz.

Dilansir dari thejerussalempost, Rabu (30/9), Steinitz berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang sedang dalam perjalanan ke New York untuk pertemuan umum PBB. Dalam pembicaraan tersebut, Steinitz mengatakan pada AS, Rusia, dan negara-negara lainnya untuk memastikan pasukan Iran harus tetap tinggal di Iran.

Keamanan senior Israel mengatakan, bahwa bulan ini pasukan Islam Iran menambah  pasukan pengawal Republik Corp yang terdiri dari ratusan tentara. Mereka memasuki Suriah untuk memerangi rezim Assad. Teheran yang mengirim kekuatan untuk memerangi Assad merupakan bagian dari upaya terkoordinasi untuk menghentikan rezim Assad.

Menurut penilaian Israel, rezim Assad saat ini sudah menguasai 25 - 30 persen wilayah Suriah. Yaitu Damaskus dan Pantai Suriah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement