REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad harus lengser dari jabatannya atau diturunkan menggunakan kekuatan seperti militer.
Jubeir memperingatkan negara-negara lain akan meningkatkan dukungan untuk pemberontak atau oposisi pemerintah Suriah. Kemudian Assad hanya memiliki pilihan untuk mundur.
"Tidak ada masa depan bagi Assad di Suriah, dengan segala hormat kepada Rusia (sekutu Suriah) atau pihak lain," kata Jubeir di New York, AS, seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (30/9).
Dia berbicara hanya ada dua kemungkinan untuk penyelesaian konflik di Suriah. Jubeir tidak menyebut spesifik opsi militer. Tetapi Arab Saudi mengatakan pihaknya mendukung pemberontak yang bertempur melawan Assad, seperti Tentara Pembebasan Suriah yang berjuang melawan Bashar al-Assad.
"Ada oposisi Suriah yang moderat yang berjuang melawan Bashar al-Assad dan oposisi ini mendapatkan dukungan dari sejumlah negara," katanya.
Pihaknya berharap dukungan ini akan terus berlanjut dan meningkat. Jubeir mengatakan solusi terbaik akan untuk Assad untuk menerima prinsip-prinsip perjanjian Jenewa I yang ditandatangani pada konferensi perdamaian pada 2012.