Rabu 30 Sep 2015 13:25 WIB

Prancis Selidiki Kejahatan Perang Suriah

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ani Nursalikah
Bom meluluhlantakkan bangunan di Suriah.
Foto: Reuters
Bom meluluhlantakkan bangunan di Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pihak berwenang Prancis membuka penyelidikan kriminal rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad atas tuduhan kejahatan perang yang dilakukannya antara 2011 dan 2013.

Jaksa Paris membuka penyelidikan kejahatan perang pada 15 September 2015. Penyelidikan berfokus pada bukti yang diberikan oleh mantan fotografer tentara Suriah dikenal dengan inisial "Caesar," yang membelot dan melarikan diri dari negara itu pada 2013.

Caesar membawa sekitar 55 ribu foto adegan konflik. Pengumuman penyelidikan Prancis ini datang setelah perang empat tahun di Suriah.

Konflik Suriah menjadi bahasan di Sidang Majelis Umum PBB tahun ini di New York, Amerika Serikat (AS) dan membuat Presiden AS Barack Obama dan rivalnya Presiden Rusia Vladimir Putin berbeda pendapat bagaimana mengakhiri krisis.

Presiden Prancis Francois Hollande setuju dengan Obama dan bersikeras Assad tidak bisa terus berperan dalam masa depan negaranya. Pendapatnya berlawanan dengan Rusia dan Iran yang merupakan sekutu Suriah.

"Jadi kita harus bekerja dengan negara-negara tersebut (Rusia dan Iran) untuk menjelaskan kepada mereka solusi konflik Suriah tidak melalui Bashar al-Assad," ujarnya seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Rabu (30/9).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement