Rabu 30 Sep 2015 16:48 WIB

Bendera Palestina akan Dikibarkan di PBB

Rep: Gita Amanda/ Red: Karta Raharja Ucu
bendera palestina
Foto: www.worldbulletin.net
bendera palestina

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bendera Palestina akan dikibarkan untuk pertama kalinya di kantor pusat PBB di New York, dan kantor-kantor PBB lainnya di seluruh dunia. Pemimpin Palestina menggambarkan ini sebagai hari paling emosional dan membanggakan bagi negaranya.

Dilansir laman BBC News, Rabu (30/9), awal bulan ini Sidang Umum PBB mengeluarkan sebuah mosi untuk mengibarkan bendera Palestina dan Vatikan di PBB. Hasilnya, 119 negara menyetujui hal itu sementara 45 negara lainnya abstain dalam pemungutan suara. Penolakan datang dari Israel, Amerika Serikat dan enam negara lain.

Meski ada yang tak setuju, Palestina tetap merasakan kebanggaan. Menurut Presiden Palestina, Mahmoud Abbas perasaan luar biasa bangga meliputi warganya atas inisiatif ini.

"Saya yakin, dikibarkannya bendera kita di antara bendera komunitas bangsa-bangsa akan membuat hari ini menjadi hari paling emosional dan membanggakan," ungkap Abbas seperti ditulis Huffington Post Selasa (29/9) lalu.

Abbas juga menyerukan dicapainya solusi multirateral terkait konflik Israel-Palestina. Ia menuturkan, PBB harus memberikan harapan pada warga Palestina.

Abbas akan membahas masalah Palestina dalam Sidang Umum PBB di New York pada Rabu. Abbas juga mengundang ratusan pemimpin dunia untuk menghadiri upacara penaikan bendera Palestina.

"Hasil pemungutan suara Sidang Umum menegaskan bahwa kami orang Palestina, tak sendiri dalam pencarian kami untuk kebebasan, pemenuhan hak-hak kami," ujar Abbas seperti dikutip dari The Independent.

Tahun ini PBB menandai hari jadinya yang ke 70 tahun. Selama ini masalah Palestina merupakan masalah terlama yang belum terselesaikan.

Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius merupakan salah satu tokoh yang telah mengkonfirmasi kehadirannya. Dilansir dari laman Yahoo News, Fabius mengatakan kehadirannya di upacara tersebut akan menyoroti dukungan Prancis pada solusi dua negara Israel dan Palestina.

"Kita tak bisa membiarkan solusi dua negara runtuh di depan mata kita. Kita juga tak bisa ambil risiko melihat Daesh (sebutan lain Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengambil alih Palestina," katanya. Prancis merupakan satu dari 119 negara yang mendukung pengibaran bendera Palestina di PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon juga berencana menghadiri upacara pengibaran bendera tersebut. Ban juga akan menjadi tuan rumah pertemuan untuk penyelesaian konflik Israel-Palestna.

Sementara itu, Israel mengkritik keras keputusan PBB. Wakil Israel untuk PBB Ron Prosor mengatakan, langkah itu merupakan upaya terang-terangan 'membajak' PBB. Dengan tegas ia mengatakan, bahwa satu-satunya cara Palestina bisa mendapat pengakuan kenegaraan adalah melalui negosiasi langsung.

Pada 2012, Sidang Umum PBB memutuskan untuk meningkatkan status Palestina. Dari negara pengamat non-anggota menjadi sama kedudukannya dengan Vatikan. Peningkatan ini mengikuti gagalnya upaya Palestina bergabung dengan badan internasional itu sebagai negara anggota penuh pada 2011.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dikabarkan akan menggelar pembicaraan dengan Presiden Palestina di sela Sidang Umum PBB. Netanyahu diperkirakan akan menyerukan Palestina untuk mengakhiri hasutan untuk melakukan kekerasan.

Seperti diketahui dalam beberapa waktu terakhir, bentrokan kerap terjadi di komplek Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Pada Rabu pagi, Israel juga melakukan serangkaian serangan udara ke Gaza. Ini dilakukan setelah sistem kubah anti-rudal Israel berhasil mencegah sebuah roket melesat ke wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement