Rabu 30 Sep 2015 17:57 WIB

7-Eleven Australia Eksploitasi Pekerja

Salah satu gerai waralaba Seven Eleven di Jakarta.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Salah satu gerai waralaba Seven Eleven di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- 7-Eleven mendapat tekanan di Australia. Ini menyusul laporan Four Corners/Fairfax tentang pekerja 7-Eleven yang digaji di bawah standar serta dieksploitasi oleh perusahaan.

Pemimpin perusahaan Russell Withers bersama kepala eksekutif Warren Wilmot dan manajer umum bagian operasi Natalie Dalbo telah mengundurkan diri hari ini.

Michael Smith ditunjuk sebagai pemimpin perusahaan yang baru. Dalam pernyataannya, Smith mengakui jika 7-Eleven telah melukai orang-orang yang rentan. Kini, kata dia, perusahaan telah mengubah model bisnis untuk memastikan para pekerja diperlakukan secara layak.

"Pada akhirnya saya rasa, tidak ada penilaian yang fair bagi kami sampai kita memperbaikinya," ujar Smith kepada 774 ABC Melbourne. 

Menurut Smith, 7-Eleven merupakan perusahaan profesional dengan melibatkan auditor papan atas. Ia pun mengaku tidak pernah mendapat keluhan dari pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Sebelumnya dalam investigasi Four Corner terungkap jika perusahaan secara sistematis membayar gaji pegawai setengah dari upah minimum. Banyak staf merupakan warga asing yang terpaksa kerja karena visa bermasalah.

sumber : ABC News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement