REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pemerintah Singapura mengatakan pada Rabu (30/9), mereka telah menangkap dua warganya yang diduga akan melakukan perjalanan untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kementerian Dalam Negeri mengatakan Muhammad Shamin Mohamed Sidek (29 tahun) dan Muhammad Harith Jailani (18) ditahan tanpa pengadilan di bawah hukum Internal Security Act. Penangkapan dilakukan di tengah berkembangnya kekhawatiran banyak pemuda terpikat bergabung dengan ISIS.

Kementerian mengatakan kedua pria tersebut terpengaruh ISIS melalui propaganda secara online oleh kelompok itu. Namun mereka menurutnya, tak memiliki afiliasi dengan kelompok radikal mana pun.

"Penahanan Shamin dan Harith menggarisbawahi ancaman ISIS dan ancaman yang ditimbulkan oleh radikal secara perorangan di Singapura. Beberapa warga Singapura yang telah ditahan bahkan telah siap melakukan serangan teroris di Singapura," ujar pernyataan kementerian.

Ikuti Whatsapp Channel Republika