REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, memperkirakan Rusia akan sulit mengalahkan milisi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah jika Presiden Bashar Al-Assad masih tetap berkuasa. AS akan terus memantau perkembangan serangan udara yang dilakukan Rusia atas Suriah.
Dilansir dari Reuters, Kamis (1/10), Kerry mengungkapkan keprihatinannya atas serangan udara Rusia. Pihaknya prihatin jika serangan terus dilancarkan tetapi tidak tepat sasaran kepada milisi ISIS.
Kerry yang menyampaikan keprihatinannya di depan Dewan Keamanan PBB itu memperkirakan milisi ISIS akan sulit dikalahkan Rusia.
"ISIS tidak bisa dikalahkan selama Presiden Bashar Al-Assad masih menjadi penguasa Suriah," tegas Kerry.
Rusia resmi memulai serangan udara ke Suriah, Rabu (30/9). Serangan menyasar beberapa wiilayah di Provinsi Homs dan Provinsi Hama, tempat di mana pemberontak berkuasan.
Dilansir dari BBC, serangan kepada Suriah bertujuan melawan rezim Presiden Bashar Al-Assad. Sejauh ini tercatat sudah ada 36 korban jiwa akibat serangan udara tersebut. Seorang aktivis oposisi Suriah mengatakan, pesawat tempur Rusia sudah menggempur beberapa kota seperti Zafaraneh, Rastan dan Talbiseh.