Kamis 01 Oct 2015 15:05 WIB

MUI: Pengibaran Bendera di PBB Jadi Momentum Emas Palestina

Rep: c25/ Red: Bilal Ramadhan
Bendera Palestina berkibar untuk pertama kalinya di Markas PBB, New York, Rabu (30/9).  (AP Photo/Seth Wenig)
Bendera Palestina berkibar untuk pertama kalinya di Markas PBB, New York, Rabu (30/9). (AP Photo/Seth Wenig)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terlaksananya pengibaran bendera Palestina di kantor PBB dianggap sebagai sebuah momentum bangsa Palestina untuk terus maju dan tidak lagi melihat masa lalu yang kelam.

Ketua Majelis Ulama Indonesia, KH Muhyidin Junaidi, mengatakan kalau pengibaran bendera Palestina pada hari Rabu (30/9), merupakan momentum emas yang telah ditunggu dan diperjuangkan sejak lama.

Ia menilai kalau pengibaran bendera tersebut, bisa dijadikan bangsa Palestina untuk terus maju menuju masa depan, dan tidak lagi melihat masa kelam yang telah mereka lalui. "Pengibaran bendera Palestina di PBB merupakan mmentum emas bangsa Palestina," kata Kiai Muhyidin kepada Republika, Kamis (1/10).

Kiai Muhyidin berharap bangsa Palestina, tidak lagi harus takut akan tekanan asing yang akan datang, termasuk dari Israel yang tentu tidak akan senang dengan pelaksanaan pengibaran bendera tersebut. Ia juga meminta bangsa-bangsa merdeka, negara-negara Islam dan juga para anggota Gerakan Non Blok yang ada di seluruh dunia, untuk terus memberikan dukungaan penuh terhadap kemerdekaan Palestina.

Dukungan dari berbagai negara di dunia tersebut, lanjut Kiai Muhyidin, sudah terlihat dari terkumpulnya dukungan atas resolusi yang diajukan Palestina, agar dapat mengibarkan bendera di kantor PBB di New York.

Ia menekankan kalau dukungan itu masih perlu untuk terus diberikan, dalam rangka membantu Palestina mendapatkan pengakuan sebagai negara yang merdeka dari dunia internasional.

Ia juga berpendapat kalau kelompok-kelompok pejuang yang ada di Palestina, untuk tidak menunjukkan konflik di antara mereka kepada dunia internasional. Sebaliknya, menurut Kiai Muhyidin, kelompok-kelompok pejuang di Palestina harus bisa menunjukkan perdamaian dan persatuan, yang sekaligus bisa memuluskan langkah untuk memerdekakan bangsa Palestina.

"Jangan tunjukkan konflik ke luar, dengan itu langkah Palestina menjadi negara merdeka bisa mulus," tegas Kiai Muhyidin.

Sebelumnya, bendera Palestina akhirnya bisa berkibar di kantor pusat PBB di New York, dan disaksikan oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Sekjen PBB Ban Ki-moon. Hal ini bisa terlaksana setelah 119 dari 193 negara anggota PBB, menyetujui resolusi yang diajukan Palestina dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement