REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman berupaya mengkomunikasikan peraturan negara mereka kepada para pengungsi yang mayoritas berasal dari Timur Tengah.
Jerman pun telah menerjemahkan 20 artikel dari konstitusinya ke dalam bahasa Arab untuk mempercepat integrasi dari sekitar 500 ribu pencari suaka ke dalam masyarakat Jerman.
Seperti dilansir Al Jazeera, Wakil Kanselir Jerman Sigmar Gabriel mengatakan pada Rabu (30/9), saat ini pemerintah khawatir mengenai bagaimana cara terbaik mengintegrasikan pengungsi dengan masyarakat. Terlebih umumnya pengungsi memiliki pengetahuan bahasa dan budaya Jerman yang sangat minim.
"Orang-orang yang datang ke sini tak hanya harus belajar bahasa Jerman, tapi juga aturan permainan untuk hidup bersama," ungkapnya.
Keputusan untuk menerjemahkan beberapa bagian dari konstitusi senada dengan langkah koran Jerman Bild pada Agustus lalu. Bild mencetak empat halaman instruksi dalam bahasa Arab untuk membantu pengungsi mendaftarkan anak-anak mereka di sekolah, mengajukan permohonan bantuan pada pemerintah dan mencari tempat perlindungan. Termasuk juga peta Berlin untuk menunjukkan lokasi pusat pendaftaran, stasiun dan lokasi penting lainnya.
Pemerintah juga membuka kelas gratis untuk belajar bahasa dan budaya Jerman. Pengusaha juga menyerukan proses ratifikasi untuk memudahkan pengungsi masuk dalam angkatan kerja.