REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hampir sepertiga rupa bumi Warisan Dunia terancam penambangan dan eksplorasi minyak yang menyebutkan perusahaan dan pemodal menghadapi ancaman hukum dan nama baik dengan mendukung ulah semacam itu.
Penelitian badan suaka alam World Wide Fund for Nature (WWF) dan pengelola pusaka Aviva Investors and Investec mengatakan sebanyak 70 dari 229 tempat Warisan Dunia menghadapi ancaman penggalian, Kamis (1/10).
Loka alam tersebut termasuk sebagian besar dari 41 tempat di Afrika, yang oleh UNESCO dirancang sebagai kawasan dengan keindahan alam luar biasa atau memiliki peran penting secara ekologi.
Laporan itu dimaksudkan untuk mendorong penanam modal menggunakan pengaruh mereka menghentikan perusahaan-perusahaan mengeksploitasi situs-situs itu.
"Menjaga tempat ikonik ini bukan hanya penting dari sisi nilai lingkungannya, namun juga penting bagi kehidupan dan masa depan orang-orang yang bergantung padanya," kata David Nussbaum, kepala eksekutif WWF.
WWF mengatakan estimasinya mengenai situs yang terancam mungkin bersifat konservatif. Laporan itu mengatakan perusahaan-perusahaan galian yang beroperasi di kawasan warisan itu menghadapi risiko rusaknya reputasi, ancaman hukum dan divestasi pemegang saham.
Produsen minyak yang berbasis di Inggris Soco International pada 2014 setuju tidak mengebor minyak di Taman Nasional Virunga di Republik Demokratik Kongo setelah meluasnya protes dari pegiat lingkungan hidup, termasuk WWF.